Tradisi
pernikahan di Tidong, Malaysia cukup unik dan menyentuh perasaan. Salah
satu bagian yang adalah saat pengantin pria tidak boleh melihat calon
pengantinnya hingga ia menyanyikan beberapa lagu cinta saat pesta
pernikahan dimulai.
Saat tirai yang memisahkan kedua calon pengantin tersebut dibuka dan alat musik mulai berbunyi, mereka baru bisa melihat satu sama lain. Namun di balik segala prosesi yang terkesan manis ini, ternyata ada pula beberapa pengorbanan yang harus dilakukan oleh kedua calon pengantin.
Saat tirai yang memisahkan kedua calon pengantin tersebut dibuka dan alat musik mulai berbunyi, mereka baru bisa melihat satu sama lain. Namun di balik segala prosesi yang terkesan manis ini, ternyata ada pula beberapa pengorbanan yang harus dilakukan oleh kedua calon pengantin.
Selama
masa pertunangan berlangsung, calon pengantin wanita tidak
diperkenankan keluar rumah, dan calon pengantin pria yang datang
terlambat menghadiri acara harus membayar denda dengan perhiasan. Hal
ini belum seberapa, karena masih ada hal aneh lainnya yang harus
dilakukan.
Ternyata kedua mempelai
tidak boleh buang air apapun bentuknya selama 3 hari pasca pesta
pernikahan. Tidak boleh keluar rumah dan menahan buang air besar dan
kecil selama 3 hari rasanya terdengar seperti hukuman, bukan?
Hal ini sudah menjadi
tradisi dan dianggap oleh suku Tidong yang kini menetap di kota
Sandakan, Sabah, Malaysia. Jika tradisi ini tidak dilakukan, dipercaya
rumah tangga dari pengantin baru tersebut tidak awet dan jika sudah
punya anak kelak, si anak tidak berumur panjang.
Mereka berduapun diawasi
oleh warga setempat selama prosesi 3 hari ini, dan hanya diperbolehkan
makan dan minum dalam jumlah sangat sedikit. Setelah tiga hari berlalu,
mereka bisa kembali menjalankan hidup secara normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar