Ollanta Humala, Presiden Peru (cnn.com)
Satu dari dua Wakil Presiden Peru, Omar Chehade, menolak mundur dari jabatannya setelah sebuah skandal dugaan korupsi yang melibatkannya terkuak. Permintaan mundur ini datang dari Presiden Peru Ollanta Humala yang sejak menjabat mulai Juli lalu berjanji memerangi korupsi.
Kejaksaan Agung Peru tak bisa berbuat apa-apa sebelum Kongres Peru memberhentikan Chehade dari jabatannya. Sikap kejaksaan ini membuat oposisi pesimistis Chehade bisa diusut secepatnya karena Kongres akan memasuki masa reses mulai Jumat 16 Desember dan baru bersidang lagi pada Maret 2012.
Chehade mengklaim bersih dari tuduhan bahwa dia telah meminta seorang jenderal polisi untuk menolong saudaranya mengusir pekerja di sebuah perkebunan gula untuk memudahkan sebuah perusahaan mengambil alih area itu. Namun, Jaksa Agung menyatakan konstitusi membuat dia tak bisa mengusut kasus itu sebelum Chehade diberhentikan Kongres.
Mayoritas 130 legislator telah memutuskan untuk menonaktifkan Chehade selama 120 hari. Namun, pemberhentian permanen masih menggantung. Humala, mantan pejabat militer, telah menjauhkan diri dari wakilnya ini. "Kami tak punya hubungan apapun dengan dia pada saat ini."
Humala sendiri tak bisa membuat Chehade turun dari kursinya karena kewenangannya dibatasi Kongres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar